Translate

Minggu, 02 Januari 2022

Six year (2015-2021)

Salam Rahayu

Senang sekali saya mulai ingat kalau saya punya blog, dikarenakan istri ad tugas kuliah (tranfer) dapat tugas bikin blog. Tidak dipungkiri perkembangan Teknologi sangat cepat dari dunia analog menuju digital,  ditambah lagi banyaknya media sosial yang mulai menarik 2-3 tahun terakhir ini. Instagram yg bergabun dg Facebook, ada WA, lalu telegram, Twitter yang masih eksis ditambah lagi aplikasi-aplikasi yang lebih canggih macam smule, tik-tok dkk.
awal tahun 2015 saya berbahagia karena pencapaian seorang Lelaki menemukan Teman hidup dan ternyata tak Serumit itu Jika Semesta menghendaki. Gadis depan rumah saya pinang dan di awal tahun ini Januari 2021 Saya banyak bersyukur karena kami memiliki Putra yg asyik, Mahesa (2016) dan Gandhi (2020).
Tahun 2019, 2020 dan 2021 merupakam Tahun yang begitu terasa cepat. Bapak pulang ke Yang Maha Kuasa yang sebelumnya sakit lama, Kakek (Istri) Berpulang setelah yang diharapkan Tuntas (naik haji), 2020 awal Mbah Surabaya (Ibu Bpk saya) Pulang, dan di 2020-2021 banyak Saudara dan teman yang pulang terlebih dahulu.
Corona membuat Dunia ini istirahat yang menjadi kehendak semesta. Berbahagialah Saudara, kerabat dan teman2 yang Pulang mendahului kita, Damai disana.
Awal Tahun 2022 bagi diri saya sendiri semoga menjadi Tahun Kadiri (kembali ke jati diri) Manusia Indonesia yang Sejati.

Allah Humma Sholli Ala Sayiidina Muhammad


Sabtu, 11 April 2015

PERTANYAAN ITU SEGERA DI JAWAB (part 1)



Bagi Pemuda tanggung yang sudah berumur 25 ke atas pertanyaan “mana ceweknya?! Kapan Kawin? Adalah suatu hal yang biasa, kadang juga ada yg merasa rishi pas Lebaran pertanyaan itu sesuatu yang menjadi keharusan utk dijawab. Ah, hal itu buat saya biasa, dan sering saya jawab “masih belum diberi bocoran sama Tuhan”. Hati tidak bisa dibohongi, karena ternyata yang saya cari “bidadari” itu gak ada, malah yang ada “Sang Dewi”.

“Sang Dewi” itu sudah saya incer sejak lama, bisa jadi sebelum “Sang Dewi” itu lahir kali. Utk mencari jawaban pertanyaan yang konvensional itu (kpn kawin), saya mulai mendekatinya dengan cara yang tidak mainstream. Gimana mo mainstream (pdkt, ajak kenalan dan jadian), la wong ‘Sang dewi” itu ada di depan Rumah. Dengan bermodal rekanan di kantor, Pesi-pesi (bhsa Mlg-an), saya menawarkan ada low pekerjaan di sebuah Rumah Sakit Swasta. Posisi yg saya tawarkan sebagai Nurse, yg lucunya hanya membutuhkan satu. Entah cara ini seperti sinetron atau tidak, yang jelas niat baik akan lucu pada waktunya, eh akan “indah”.

Seusai Lebaran Tahun 2014, Hatiku berkecamuk dan saatnya untuk berani merealisasikan tujuan saya untuk menjawab, “Saya akan nikah tahun depan”. Pucuk di cinta, sms datang. Si doi sms dg no baru yg begonia saya gak pernah Tanya no barunya, dengan pesi-pesi lagi saya tawarkan bantuan, yg sebenarnya itu awal utk mendekatinya (istilah sekarang mah modus). Tidak lama seiring waktu, saya jalani sehari-hari dengan sang dewi, dan Ortu kita masing2 berencana lebih. Akhirnya hari minggu tanggal 12 Oktober 2014, saya jadi mengikat dengan Cincin Tunangan, Rawk. Bener kata teman, kalau jodoh gak bakal lama. Dan “Sang Dewi” itu Riska Wahyuningtiyas, yang gak jauh2 tulang rusukku ketemu. Its Rockin lah pokokna hahaaa…


Selasa, 01 Juli 2014

Antara Piala Dunia, Puasa dan Pilpres 2014



 
 

Rakyat Indonesia di Bulan ini sedang menghadapi berbagai moment yang sangat ciamik, ada Piala dunia, Puasa Ramadhan (bagi yg menjalankan) dan Pilpres 2014 yang baru kali ini calonnya Cuma 2 kandidat. Tidak semua masyarakat/orang Indonesia memeriahkan moment tersebut, tetapi bagi saya 3 moment itu adalah keberkahan di tahun 2014 tahun dimana saya menginjak kepala 3 dan saya merasa usaiku tak pernah muda lagi, tapi sikapmu menolak tua, hahaa.

Walaupun bulan ini penuh moment yang dulu masa sekolah dan kuliah ketiga moment itu pasti meriah, tapi sekarang merasa Roh kemeriahannya itu hilang, apakah karena berbarengan ketiga Moment besar itu.Pertama, Perhelatan Piala Dunia Di media TV dan di sekitar kita kurang wah, bisa karena Stasiun Tv saat ini lebih fokus pada masa kampanye kedua Kandidat Capres yang dimana 2 Stasiun TV yang menjadi Media Partner Resmi Piala Dunia Sebagai bagian dari tim pemenang salah satu Capres, sehingga Piala dunia tidak seperti dulu yang dimana gregetnya melebihi perasaan “Orang menembak cewek lalu diterima” . Kedua, Karena Pilpres pertepatan dengan bulan Ramadhan, dan uniknya kandidat pilpres 2014 hanya 2, rivalitas sangat tajam apalagi saat ini Black Campaign menjadi headline utama dimedia massa, padahal bulan puasa ini di isi ibadah (bagi yang menjalankan) bukan malah saling rebut, ah bebaskan. Yang penting jadilah pemilih yang cerdas dan pilih Capres dan Cawapres sesuai hati dan Otak yang paling bersih. Ketiga, Karena moment piala dunia hanya 4 tahun sekali, saya tidak mungkin melewatkan moment itu dengan bermain kode for-for an, hehe padahal ini Bulan Puasa! tapi ini (Taruh Bola) adalah sumpelen yg bikin greget untuk menonton Piala dunia agar Meriah seperti sejatinya Ajang Piala Dunia melebihi meriahnya Pilpress, alhamdulillah saldo plus haha (Tuhan Maha Asyik-http://dedy4life.blogspot.com)

Hidup ini pendek, seni itu panjang. Maka, kita nikmati sedetik, sejam dan sehari yang kita lewati jangan dibuat susah (ojo dipikir nemen-nemen). Rejeki tidak tertukar, hidup sudah ada yang ngatur. Tinggal usaha kita aja Mau MEMILIH atau MENYERAH, jika salah perbaiki, jika gagal coba lagi, tapi jika kita menyerah semua SELESAI.