Bagi Pemuda tanggung yang sudah
berumur 25 ke atas pertanyaan “mana ceweknya?! Kapan Kawin? Adalah suatu hal
yang biasa, kadang juga ada yg merasa rishi pas Lebaran pertanyaan itu sesuatu
yang menjadi keharusan utk dijawab. Ah, hal itu buat saya biasa, dan sering
saya jawab “masih belum diberi bocoran sama Tuhan”. Hati tidak bisa dibohongi,
karena ternyata yang saya cari “bidadari” itu gak ada, malah yang ada “Sang
Dewi”.
“Sang Dewi” itu sudah saya incer sejak lama, bisa jadi
sebelum “Sang Dewi” itu lahir kali. Utk mencari jawaban pertanyaan yang
konvensional itu (kpn kawin), saya mulai mendekatinya dengan cara yang tidak
mainstream. Gimana mo mainstream (pdkt, ajak kenalan dan jadian), la wong ‘Sang
dewi” itu ada di depan Rumah. Dengan bermodal rekanan di kantor, Pesi-pesi
(bhsa Mlg-an), saya menawarkan ada low pekerjaan di sebuah Rumah Sakit Swasta.
Posisi yg saya tawarkan sebagai Nurse, yg lucunya hanya membutuhkan satu. Entah
cara ini seperti sinetron atau tidak, yang jelas niat baik akan lucu pada
waktunya, eh akan “indah”.
Seusai Lebaran Tahun 2014, Hatiku berkecamuk dan saatnya
untuk berani merealisasikan tujuan saya untuk menjawab, “Saya akan nikah tahun
depan”. Pucuk di cinta, sms datang. Si doi sms dg no baru yg begonia saya gak
pernah Tanya no barunya, dengan pesi-pesi lagi saya tawarkan bantuan, yg
sebenarnya itu awal utk mendekatinya (istilah sekarang mah modus). Tidak lama
seiring waktu, saya jalani sehari-hari dengan sang dewi, dan Ortu kita masing2
berencana lebih. Akhirnya hari minggu tanggal 12 Oktober 2014, saya jadi
mengikat dengan Cincin Tunangan, Rawk. Bener kata teman, kalau jodoh gak bakal
lama. Dan “Sang Dewi” itu Riska Wahyuningtiyas, yang gak jauh2 tulang rusukku
ketemu. Its Rockin lah pokokna hahaaa…