Add caption |
Keprihatinan
saya mulai terasa setahun akhir ini, dari cerita teman seorang pendamping di
lembaga perlindungan perempuan dan anak, bahwa tercatat tiap harinya pengajuan
gugatan cerai di Pegadilan Agama rata-rata lebih dari 50 berkas permohonan. Apa
yang terjadi di keluarga Indonesia ini, apakah sudah hilang istilah "Keluarga : Harta
yang paling berharga”.
Banyak alasan
kenapa keprihatinan keluarga di Indonesia menjadi seperti itu. Mengingat Teori
Kausa atau sebab akibat, ada banyak sebab disamping karena buruknya ekonomi. Salah
satunya tayangan Televisi nasional kita, yang sekarang jarang menampilkan
tayangan yang baik. Contoh saja, tayangan Sinetron banyak menceritakan masalah
perceraian, perselingkuhan, rebutan harta kekayaan dll. Yang aneh lagi tayangan
‘Lata’ joget-joget, karena "joget” menjadi
program unggulan yang lain ikutan. Produk film Indonesia yang masih ramai dengan Horor tapi isinya gak serem, ada istilah “Demi
Horor sampai rela buka kolor”, ups. Kalau Film Horor Indonesia belum ada yang
bisa mengalahkan mendiang Suzanna.
Saya
sebenarnya kangen dengan tayangan televisi seperti Cerdas Cermat, Berpacu dalam
melodi, atau sinetron seperti Keluarga Cemara, Si Doel Anak Sekolah, Si komo,
Unyil dan masih banyak lagi yang menjadikan tayangan itu sebagai wadah informasi
yang baik dan benar.Jika keluarga sudah bukan tempat yang paling aman kemana
lagi kita bersandar. Banyak Kasus kekerasan atau pelecehan seksual terhadap
wanita pelakunya adalah orang dekat (pamannya, kakek, tetangga atau bapaknya). Makin
tahun kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap wanita makin bertambah,
bisa jadi karena di keluarga saja tidak aman, anak-anak mencari tempat aman di
luar keluarga. Kaum laki dan perempuan diciptakan sama, yang membedakan ialah
akal dan amal. Kalau ada yang bilang sebab pelecehan itu ‘karena si wanita
kegenitan, memakai rok mini dll’ kenapa gak bilang otak pelaku (laki-laki) itu
ada dimana, di dengku, @#$*#jing
Kita Ingin
keluarga tetap sebagai HARTA YANG PALING BERHARGA. Menjadikan keluarga
Indonesia sebagai Orang Indonesia yang Ramah, Toleransi dan Saling Menghargai, I HOPE.